SeLamaT DaTanG di BloG Kreatifitas Tape Uli

  • Blog Tentang Hobi,Seni Kerajinan,dan Kreatifitas

Blog ini mengkhususkan pada berbagai bentuk kreatifitas seni dan kerajianan terutama dari bahan - bahan daur ulang atau kemasan bekas. Bisa jadi merupakan hasil dari kreatifitas Anda...

Jika ada Hobi atau kretifitas yang unik, silahkan tambahkan disini untuk berbagi...


Kamis, 10 Maret 2011

Korek api



Jangan buang kemasan korek api karena masih bisa dimanfaatkan sebagai mini drawer untuk menyimpan pernak - pernik Anda.

Botol Bekas

Ini merupakan salah satu bentuk kreasi yang bisa Anda kembangkan sendiri... dimana begitu banyak sampah rumah tangga dari bahan plastik termasuk botol bekas yang masih bisa digunakan menjadi produk seni seperti boneka tempat alat tulis, gelang sulam ..perpaduan seni sulam dan botol bekas, gantungan kunci , dll.

Selasa, 29 Juni 2010

KuLiT Telur BerniLai seni TinGgi


EGG-ART

Siapa yang bisa mengira jika lukisan yang indah ini terbuat dari Sisa Kulit Telur?
Dengan kesabaran dan ketekunan serta jiwa seni yang tinggi dipdukan menjadi suatu hasil karya yang sangat indah.

DauR ULanG KeRtaS

KrEaSi DaRi StyeRoFoaM




indosiar.com, Bandar Lampung – Hari kasih sayang dirayakan oleh para remaja di Lampung dengan berbagai kado dan ucapan. Sejumlah seniman jalanan memanfaatkan momen tersebut dengan membuat pernak pernik kerajinan tangan khusus Valentine.

Uniknya, seluruh kerajinan tersebut dibuat dari bahan daur ulang. Kado Valentine ini diminati remaja karena sangat unik dan harganya terjangkau.
Ya, di tempat yang terkesan kumuh ini para seniman jalanan berkumpul menjajakan kado ucapan Valentine hasil karya mereka. Berbeda dengan kado Valentine umumnya, pernak pernik Valentine yang dijajakan ini dibuat dari barang bekas seperti limbah kaca, styrofoam dan pasir kuarsa.

Barang-barang bekas tersebut didaur ulang dan dilukis dengan menggunakan cat yang dicampur dengan lem kayu. Dengan ketrampilan tangan, para seniman jalanan ini berbagai barang bekas disulap menjadi hasil karya seni yang unik dan menarik.

Kado Valentine dari barang bekas ini diminati para remaja Lampung karena sangat unik dan harganya terjangkau. Kado ucapan Valentine ini dijual seharga lima belas hingga dua puluh lima ribu rupiah. Para pembelinya juga bisa memesan tulisan sesuai dengan selera mereka.
Peringatan hari kasih sayang memang mendatangkan berkah bagi para seniman jalanan di lorong kecil di Bandar Lampung ini. Biasanya mereka hanya mampu menjual karya seni hanya lima puluh ribu rupiah perhari, namun menjelang Valentine, omset mereka naik tiga kali lipat. (Fauzi Heri/Sup/Ijs)

PeLePaH PiSanG




Liputan6.com, Kulonprogo: Pelepah pisang bisa dijadikan bahan dasar kerajinan. Biasanya bagian pohon pisang yang dimanfaatkan adalah daun dan buahnya.

Seperti yang dilakukan Tukimin, warga Dusun Tanggulangin, Tanjungharjo Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Pelepah dipilin seperti tali tambang dengan panjang sampai beberapa meter. Setelah itu pelepah bisa dibuat tatakan piring hingga keset.

Kerajinan ini ternyata diminati pasar luar negeri yang senang dengan kerajinan ramah lingkungan. Saat ini Tukimin membuat minimal 2.500 buah kerajinan per bulan untuk dikirim ke Spanyol. Pasar lain yang juga melirik produk Tukimin adalah Hongkong dan Amerika Serikat.

Tukimin bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memasarkan kerajinannya. Harga kerajinan produk Tukimin dijual mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 100 ribu per buah.(IAN)

MoNTe JePanG

AkSesoRis kaiN FLaneL

PeRnaK - PeRniK KaiN FLaNeL

KaCa BeKaS

KeRaJinaN EcenG GoNdoK



Eceng gondok ( Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe.

Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Akhir-akhir ini perkembangan tumbuhan air enceng gondok di perairan sungai, danau, hingga ke perairan payau sangat pesat. Sekilas tanaman enceng gondok tidak berguna. Bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai dan dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau meluap karena enceng gondok terlalu banyak. Begitu pula bagi para masyakat disekitar pinggiran danau yang menganggap enceng gondok yang banyak didanau adalah pengganggu yang menghalangi aktivitas mereka di danau tersebut.

KreaSi DaRi OnDerDiL BeKaS



Wow… Miniatur Kapal dari Barang Bekas
Liputan6.com, Solo: Barang-barang tak berguna biasanya selalu berakhir di tempat sampah. Namun di tangan seniman kreatif asal Solo, Jawa Tengah, sejumlah barang bekas seperti kardus, sterofoam, dan plastik dapat diubah menjadi karya seni bernilai tinggi. Karya tersebut antara lain miniatur kapal laut abad 19, kapal pesiar, dan kapal patroli polisi

Sempat bekerja di Palembang, sang seniman bernama Ari Cahyono itu kerap menaiki kapal laut dan singgah di pelabuhan. Dari situ, ia mulai mencintai berbagai jenis kapal laut. Ari pun berkeinginan untuk dapat memiliki salah satu kapal tersebut.

Mimpi Ari akhirnya terwujud. Walau hanya miniatur, ia berhasil membuat kapal impiannya dengan sejumlah barang bekas yang teronggok begitu saja di rumahnya. Keisengan itu ternyata berbuah manis. Kini order kapal miniatur buatan Ari kian banyak. Satu kapal kecil dijual Rp 80 ribu, sedangkan harga yang besar mencapai Rp 300 ribu.

Karya seni Ari terus dikenal dan mulai melanglang buana. Kapal-kapal miniaturnya sudah banyak terjual hingga keluar pulau Jawa. Jadi, jangan pernah takut bermimpi. Siapa tahu Anda pun dapat menuai kesuksesan seperti Ari.

KrEaSi DaRi aNeKa LiMbaaH



Kelompok Kerajinan Seruni Rajin Kreasikan Limbah “INI hasil karya kami,” kata Mul­yoati Soetikno, anggota senior Ke­lom­pok Kerajinan Seruni, sambil me­nunjukkan beragam kerajinan tangan. Misalnya, taplak, tas dari kain batik, dompet manik-manik, pigura karton bekas, dan hantaran dari karton bekas. Menurut perempuan 63 tahun itu, semua kerajinan tersebut dibuat sendiri oleh kelompoknya. Tapi, pembuatannya tidak difokuskan di satu lokasi. Artinya, setiap anggota dapat membuat keterampilan di rumah masing-masing. Kalau kreasi sudah jadi, baru ditunjukkan kepada anggota yang lain. “Kalau ada yang kurang atau tidak bisa, kami saling membantu,” jelasnya. Menurut Mul, kelompok yang membuat banyak kerajinan dari bahan limbah daur ulang tersebut baru berumur setahun. Jika sudah ber­kumpul untuk membuat kera­jinan, mereka berkonsentrasi mela­ku­kannya. “Tidak hanya berkumpul untuk guyonan,” ujar wanita kela­hiran Surabaya tersebut. Bahkan, mereka yang awalnya terdiri atas delapan orang itu kini beranggota 20 orang. Anggota mu­­da bermunculan. “Semuanya menyenangi kerajinan,” tutur nenek empat cucu tersebut. Apalagi, tidak ada kewajiban untuk berkumpul pada hari tertentu. “Biasanya, saya membuat kerajinan ya malam setelah bekerja,” kata Sri Asmaningsih. Meski sedang menonton tele­vi­si, dia tetap bisa produktif meng­hasilkan barang kerajinan yang dapat digunakan sebagai pajangan, bahkan dijual. “Daripada nonton televisi terus ngantuk, lebih baik bekerja lagi,” ungkap nenek seorang cucu tersebut. Wanita 55 tahun itu mengaku su­dah menguasai puluhan kerajinan tangan. “Telaten,” ujarnya tentang kunci pembuatan kerajinan. “Mi­sal­­nya, kotak dari sapu lidi yang dijahit dengan benang. Kita harus teliti dan telaten kan?” kata Mulyoati. Meski demikian, dia sering ”ke­hilangan” benang karena tidak pas me­ma­sukkan ke lubang jarum. “Pera­saan, benangnya sudah saya ma­sukkan. Eee ternyata belum ma­­suk ke lubangnya,” ujarnya lan­tas terta­wa. “Maklum, sudah tua,” sam­bungnya. Meski kejadian itu terjadi beberapa kali, dia tidak kapok untuk terus berkarya.