Dengan kesabaran dan ketekunan serta jiwa seni yang tinggi dipdukan menjadi suatu hasil karya yang sangat indah.
Ruang khusus bagi Anda pecinta lingkungan dan seni kreatifitas.. mari jaga bumi ini untuk masa depan generasi penerus dengan memanfaatkan produk limbah menjadi barang yang berguna dan mengurangi limbah industri....Paduan kreatifitas, seni dan kerajinan ....
Laman
SeLamaT DaTanG di BloG Kreatifitas Tape Uli
Blog Tentang Hobi,Seni Kerajinan,dan Kreatifitas
Jika ada Hobi atau kretifitas yang unik, silahkan tambahkan disini untuk berbagi...
Selasa, 29 Juni 2010
KuLiT Telur BerniLai seni TinGgi
Dengan kesabaran dan ketekunan serta jiwa seni yang tinggi dipdukan menjadi suatu hasil karya yang sangat indah.
KrEaSi DaRi StyeRoFoaM
indosiar.com, Bandar Lampung – Hari kasih sayang dirayakan oleh para remaja di Lampung dengan berbagai kado dan ucapan. Sejumlah seniman jalanan memanfaatkan momen tersebut dengan membuat pernak pernik kerajinan tangan khusus Valentine.
Uniknya, seluruh kerajinan tersebut dibuat dari bahan daur ulang. Kado Valentine ini diminati remaja karena sangat unik dan harganya terjangkau.
Ya, di tempat yang terkesan kumuh ini para seniman jalanan berkumpul menjajakan kado ucapan Valentine hasil karya mereka. Berbeda dengan kado Valentine umumnya, pernak pernik Valentine yang dijajakan ini dibuat dari barang bekas seperti limbah kaca, styrofoam dan pasir kuarsa.
Barang-barang bekas tersebut didaur ulang dan dilukis dengan menggunakan cat yang dicampur dengan lem kayu. Dengan ketrampilan tangan, para seniman jalanan ini berbagai barang bekas disulap menjadi hasil karya seni yang unik dan menarik.
Kado Valentine dari barang bekas ini diminati para remaja Lampung karena sangat unik dan harganya terjangkau. Kado ucapan Valentine ini dijual seharga lima belas hingga dua puluh lima ribu rupiah. Para pembelinya juga bisa memesan tulisan sesuai dengan selera mereka.
Peringatan hari kasih sayang memang mendatangkan berkah bagi para seniman jalanan di lorong kecil di Bandar Lampung ini. Biasanya mereka hanya mampu menjual karya seni hanya lima puluh ribu rupiah perhari, namun menjelang Valentine, omset mereka naik tiga kali lipat. (Fauzi Heri/Sup/Ijs)
PeLePaH PiSanG
Liputan6.com, Kulonprogo: Pelepah pisang bisa dijadikan bahan dasar kerajinan. Biasanya bagian pohon pisang yang dimanfaatkan adalah daun dan buahnya.
Seperti yang dilakukan Tukimin, warga Dusun Tanggulangin, Tanjungharjo Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Pelepah dipilin seperti tali tambang dengan panjang sampai beberapa meter. Setelah itu pelepah bisa dibuat tatakan piring hingga keset.
Kerajinan ini ternyata diminati pasar luar negeri yang senang dengan kerajinan ramah lingkungan. Saat ini Tukimin membuat minimal 2.500 buah kerajinan per bulan untuk dikirim ke Spanyol. Pasar lain yang juga melirik produk Tukimin adalah Hongkong dan Amerika Serikat.
Tukimin bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memasarkan kerajinannya. Harga kerajinan produk Tukimin dijual mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 100 ribu per buah.(IAN)
KeRaJinaN EcenG GoNdoK
Eceng gondok ( Latin:Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe.
Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Akhir-akhir ini perkembangan tumbuhan air enceng gondok di perairan sungai, danau, hingga ke perairan payau sangat pesat. Sekilas tanaman enceng gondok tidak berguna. Bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai dan dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau meluap karena enceng gondok terlalu banyak. Begitu pula bagi para masyakat disekitar pinggiran danau yang menganggap enceng gondok yang banyak didanau adalah pengganggu yang menghalangi aktivitas mereka di danau tersebut.
KreaSi DaRi OnDerDiL BeKaS
Wow… Miniatur Kapal dari Barang Bekas
Liputan6.com, Solo: Barang-barang tak berguna biasanya selalu berakhir di tempat sampah. Namun di tangan seniman kreatif asal Solo, Jawa Tengah, sejumlah barang bekas seperti kardus, sterofoam, dan plastik dapat diubah menjadi karya seni bernilai tinggi. Karya tersebut antara lain miniatur kapal laut abad 19, kapal pesiar, dan kapal patroli polisi
Sempat bekerja di Palembang, sang seniman bernama Ari Cahyono itu kerap menaiki kapal laut dan singgah di pelabuhan. Dari situ, ia mulai mencintai berbagai jenis kapal laut. Ari pun berkeinginan untuk dapat memiliki salah satu kapal tersebut.
Mimpi Ari akhirnya terwujud. Walau hanya miniatur, ia berhasil membuat kapal impiannya dengan sejumlah barang bekas yang teronggok begitu saja di rumahnya. Keisengan itu ternyata berbuah manis. Kini order kapal miniatur buatan Ari kian banyak. Satu kapal kecil dijual Rp 80 ribu, sedangkan harga yang besar mencapai Rp 300 ribu.
Karya seni Ari terus dikenal dan mulai melanglang buana. Kapal-kapal miniaturnya sudah banyak terjual hingga keluar pulau Jawa. Jadi, jangan pernah takut bermimpi. Siapa tahu Anda pun dapat menuai kesuksesan seperti Ari.
KrEaSi DaRi aNeKa LiMbaaH
Kelompok Kerajinan Seruni Rajin Kreasikan Limbah “INI hasil karya kami,” kata Mulyoati Soetikno, anggota senior Kelompok Kerajinan Seruni, sambil menunjukkan beragam kerajinan tangan. Misalnya, taplak, tas dari kain batik, dompet manik-manik, pigura karton bekas, dan hantaran dari karton bekas. Menurut perempuan 63 tahun itu, semua kerajinan tersebut dibuat sendiri oleh kelompoknya. Tapi, pembuatannya tidak difokuskan di satu lokasi. Artinya, setiap anggota dapat membuat keterampilan di rumah masing-masing. Kalau kreasi sudah jadi, baru ditunjukkan kepada anggota yang lain. “Kalau ada yang kurang atau tidak bisa, kami saling membantu,” jelasnya. Menurut Mul, kelompok yang membuat banyak kerajinan dari bahan limbah daur ulang tersebut baru berumur setahun. Jika sudah berkumpul untuk membuat kerajinan, mereka berkonsentrasi melakukannya. “Tidak hanya berkumpul untuk guyonan,” ujar wanita kelahiran Surabaya tersebut. Bahkan, mereka yang awalnya terdiri atas delapan orang itu kini beranggota 20 orang. Anggota muda bermunculan. “Semuanya menyenangi kerajinan,” tutur nenek empat cucu tersebut. Apalagi, tidak ada kewajiban untuk berkumpul pada hari tertentu. “Biasanya, saya membuat kerajinan ya malam setelah bekerja,” kata Sri Asmaningsih. Meski sedang menonton televisi, dia tetap bisa produktif menghasilkan barang kerajinan yang dapat digunakan sebagai pajangan, bahkan dijual. “Daripada nonton televisi terus ngantuk, lebih baik bekerja lagi,” ungkap nenek seorang cucu tersebut. Wanita 55 tahun itu mengaku sudah menguasai puluhan kerajinan tangan. “Telaten,” ujarnya tentang kunci pembuatan kerajinan. “Misalnya, kotak dari sapu lidi yang dijahit dengan benang. Kita harus teliti dan telaten kan?” kata Mulyoati. Meski demikian, dia sering ”kehilangan” benang karena tidak pas memasukkan ke lubang jarum. “Perasaan, benangnya sudah saya masukkan. Eee ternyata belum masuk ke lubangnya,” ujarnya lantas tertawa. “Maklum, sudah tua,” sambungnya. Meski kejadian itu terjadi beberapa kali, dia tidak kapok untuk terus berkarya.
KreaSi DaRi KaSeT BeKaS
Menghargai Sampah
SP/Adi Marsiela
Dompet dengan aksesori kaset bekas menjadi salah satu produk yang dipamerkan di “Crafty Days#2: Recycle Attack” di Toko Buku Kecil (Tobucil).
Sekelompok anak muda Bandung mengajak masyarakat lebih menghargai sampah dengan cara berbeda. Wacana pemanasan global
dan perubahan iklim tidak menjadi isu utama. Malah, sampah itu sendiri yang jadi inspirasi untuk berbuat lebih baik untuk lingkungan.
Syalita Fawnia dan Pingkan Shinta misalnya, mencoba memberi nilai lebih dari kaset-kaset bekas. Dengan mengusung nama Kaen Tilas yang artinya kain bekas itu, mereka rangkai kaset-kaset itu dengan kain perca sisa sehingga menjadi dompet yang cukup unik bentuknya.
Tidak hanya itu, sesuai nama yang diusungnya, dua perempuan berusia 29 tahun ini juga membuat boneka berbentuk bebek dan binatang lainnya dari kain-kain sejenis. “Bahan kainnya, kita dapat dari penjahit yang sama tempat konveksi. Sekali dikasih, biasanya satu karung besar,” kata Syalita.
CD Bekas jadi Frame atau Tempat Foto
Percaya nggak kalau CD/DVD bisa menjadi barang yang bermanfaat bahkan menguntungkan? Bahkan CD/DVD bisa menjadi kerajinan yang berpeluang ekspor.
Coba bayangkan jika masing-masing orang di dunia ini memiliki 5 CD/DVD yang sudah tidak terpakai lagi.Tentu dunia ini akan dipenuhi CD/DVD bekas. Dari pada dibuang sayang, lebih baik kita mengkreasikannya menjadi barang yang menguntungkan. Peluang bisnis dari CD/DVD bekas ini sangat besar
Kerajinan dari CD/DVD bekas ini patut Anda coba karena pasarnya masih luas. Kerajinan ini memiliki keunikan tersendiri. Banyak kreasi yang bisa dihasilkan dari CD/DVD bekas ini. Seperti tempat tisu, bingkai foto, lampu, hiasan dinding, dan masih banyak lagi.
Bisnis ini dapat dilakukan oleh para pelajar atau orang tua. Artinya bisnis ini bisa dilakukan oleh semua kalangan.
Pasar untuk produk ini cukup luas. Produk yang dihasilkan memiliki variasi harga yang beragam. Harga produk yang dihasilkan tergantung dari tingkat kesulitan dalam membuatnya. Cara pembuatan yang mudah memiliki harga yang lebih rendah dari pada barang yang dibuat dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Nah , Jika di rumah Anda terdapat banyak CD bekas, kenapa tidak Anda kembangkan menjadi produk yang berkualitas, daripada menambah tumpukan sampah.....
Kasihan Bumi kita, semakin sesak untuk bernapas....
Diolah dari berbagai sumber
Langganan:
Postingan (Atom)